Asrama Putra Santo Albertus
Nama :Asrama Putra St. Albertus (Aspuci)
Nama Pelindung: St. Albertus Trapani
Alamat : Jl. Kurinci 22, Malang
Telpon : 0341. 552633
Pimpinan Asrama
- Yohanes Suparno, O.Carm (2008 – 2011)
- Antonius Mungsi, O.Carm (2011-2020)
- Teguh Puspito Yudho, O.Carm (2020 – …. )
Sejarah
Berdasar arsip yang tersimpan, asrama putra St. Albertus berdiri di atas tanah seluas 683 m2. Pada mulanya tanah (dan bangunan) ini milik Ibu Atik Mulyati. Pemilik lama menggunakannya untuk tempat kost putri anak SMAK Dempo. Pada tanggal 30 Juli 2007 tanah ini dibeli Ordo Karmel. Kemudian pada tanggal 06 Agustus 2007 Rm. Heribertus Heru Purwanto, O.Carm selaku prior provinsial Ordo Karmel Indonesia mengajukan kepada pihak Kantor Pertanahan untuk mengubah penggunaan tanah ini dari perumahan (rumah tinggal) menjadi asrama. Pada tanggal 15 Agustus tahun yang sama surat persetujuan dari Kantor Pertanahan turun. Asrama ini diresmikan/diberkati oleh Rm. H. Heru Purwanto, O.Carm pada tanggal 11 Februari 2009, meski sebenarnya telah beroperasi sejak bulan Juli 2008 di mana tahun ajaran 2008 – 2009 dimulai. Sebagai pendiri sekaligus Pembina asrama adalah Br. Yohanes Suparno. O.Carm. Hal ini dikukuhkan oleh SK Yayasan Sancta Maria Malang No. 350/YSM.OC/XI/2008. Dalam SK dinyatakan bahwa Br. Yohanes Suparno. O.Carm ditarik dari tugas dan jabatan sebagai bendahara SMAK St. Albertus untuk selanjutnya sebagai Pembina Asrama St. Albertus dan Guru Bimbingan Konseling SMAK St. Albertus. Pada rapat Yayasan Sancta Maria Malang tanggal 20 Desember 2008 Yayasan menerima penyerahan lembaga asrama Dempo sebagai lembaga pendidikan alternatif.
Dalam mengelola asrama, Br. Yohanes.O.Carm dibantu oleh Br. Vianey. O. Carm dan Rio. Br. Vianey bertugas sebagai penanggungjawab kedisiplinan. Rio sebagai asisten Pembina. Dua Pembina ini menjadi penting perannya mengingat Br. Yohanes banyak meninggalkan asrama untuk mengadakan pelayanan retret. Para Pembina juga bertanggungjawab memantau para anggota asrama saat jam belajar. Perlu diketahui bahwa sebelum tahun ajaran 2015 – 2016, tempat belajar asrama ada di dua tempat: satu di asrama, satu di SMAK St. Albertus. Mereka belajar di sekolah karena ada kegiatan BBD (bimbingan Belajar Dempo). Sebagai unit karya di bawah Yayasan, asrama mendapat kemudahan layanan menggunakan ruang sekolah pun layanan guru-guru SMAK. St. Albertus untuk menjadi pembimbing lesnya.
Tahun 2010 Rm. Ign. Joko Purnomo.O.Carm selaku provincial Ordo Karmel Indonesia menyerahkan kepada Yayasan Sancta Maria Malang, Br. Antonius Widi Nugroho.O.Carm dan menempatkannya di asrama Putra St. Albertus. Dengan demikian bertambah satu lagi Pembina yang memperkuat pelayanan asrama. Beliau membantu pendampingan asrama sambil menjalankan tugas study Administrasi Pendidikan di Universitas Negeri Malang. Selain sebagai Pembina, Br. Widy bertanggungjawab sebagai bendahara asrama. Namun demikian pada tahun itu juga mundur satu Pembina asrama yaitu Rio.
Berdasar keputusan ketua Yayasan Sancta Maria Malang, tertanggal 8 Juli 2011 kepemimpinan Asrama Putra Santo Albertus diserahterimakan dari Br. Yohanes Suparno. O.Carm kepada Br. Antonius Mungsi.O.Carm yang sebelumnya bertugas sebagai guru pendidikan religiositas di SMAK St. Paulus, Jember. Sejak saat itu pengelolaan asrama sepenuhnya di bawah tanggungjawab Br. Mungsi.O.Carm. Mencermati segala kebutuhan mendasar yang harus ada di asrama demi semakin baik dan berkualitasnya pelayanan sebagai sebuah lembaga pendidikan, pimpinan baru mengadakan pembenahan-pembenahan. Pembenahan di bidang pembinaan rohani dilakukan dengan mewajibkan setiap anak asrama ikut doa pagi serta menetapkan satu hari dalam seminggu untuk misa asrama. Dalam hal tata tertib, diusahakanlah pencetakan buku Tata Hidup asrama yang kemudian dibagikan kepada setiap anggota sebagai pedoman hidup di asrama. Harapannya adalah siswa membaca dan memahami tata tertib yang ada sehingga menjadi pedoman perilaku yang semakin terarah. Tahun berikutnya Br. Mungsi dan tim berusaha mengarahkan perilaku baik dan mengendalikan perilaku tidak baik dengan menyertakan panduan poin plus dan minus bagi anggota asrama beserta penjelasan penggunaannya. Beberapa anak asrama yang perilakunya tidak dapat ditolerir lagi kemudian dikembalikan kepada orang tua.
Selain pembuatan buku Tata Hidup dan Panduan Reward dan Punishment Asrama, guna mengingatkan komitmen hidup berasrama anak-anak asrama lama (kelas X naik kelas XI dan kelas XI naik kelas XII) Br. Mungsi.O.Carm membuat system daftar ulang. Latar belakang dari system ini adalah munculnya gejala-gejala arogansi dan kemapanan anggota-anggota senior yang memunculkan sikap dan perilaku yang tidak kondusif. Sistem daftar ulang juga dimaksudkan untuk menyeleksi siapa saja yang dianggap layak oleh Pembina untuk dipertahankan sebagai warga asrama. Sikap dan perilaku yang dimaksud adalah senioritas dan melawan kebijakan asrama. Dari sinilah biasanya selain seleksi alam, seleksi dari dewan Pembina asrama terjadi. Beberapa anggota asrama yang dinilai dan diprediksi tidak dapat bekerjasama dengan Pembina terpaksa tidak dilanjutkan ijin tinggal di asramanya. Sebab tidak semua anak asrama dengan sukarela tinggal di asrama.
Pada 15 Januari 2013 asrama mendapat tenaga baru dari Yayasan. Yayasan Sancta Maria Malang setelah mendapat limpahan tenaga dari Ordo Karmel mengangkat Br. Paryanto. O.Carm sebagai staf Pembina asrama. Selain bekerja di asrama, Br. Paryanto.O.Carm menjabat sebagai wakil kepala sekolah bidang sarana prasaarana SMAK St. Albertus Malang. Br. Antonius Paryanto.O.Carm bertugas di asrama hingga November 2014. Selanjutnya berdasarkan SK Pimpinan Ordo Karmel Indonesia, tanggal 5 Agustus ditugaskanlah Br. Agustinus Dedy Kusbiayanto. O.Carm menggantikan Br. Paryanto.O.Carm yang diminta kembali oleh Ordo.
Sesuai dengan peruntukannya, asrama putra St. Albertus dihuni anak-anak dari kota-kota luar pulau Jawa antara lain: Toraja, Samarinda, Banjarmasin, Medan, Berau, Sangata, Denpasar, Kupang, Makasar, Lembata, dan Timika. Bisa dikatakan bahwa asrama putera St. Albertus adalah komunitas Pelangi Nusantara.
VISI MISI
Sebagaimana tercantum dalam buku Tata Kehidupan Asrama, asrama Putra St. Albertus menetapkan visi, “Mendampingi kaum muda dalam perkembangannya sehingga mereka mampu menghayati nilai-nilai doa, persudaraan, dan pelayanan yang mereka perlukan untuk mencapai perkembangan pribadi-sosial secara penuh dan kemmpuan hidup di dalam masyarakat. Visi ini kemudian ddijabarkan dalam misi sebagai berikut :
-
Membantu kaum muda masuk dalam relasi dengan Allah dan bertemu dengan Allah melalui doa pribadi dan bersama.
-
Membantu kaum muda untuk mengalami dan merasakan dalam hidup kebersaman di dalam masyarat dan keluarga asrama.
-
Membentuk pribadi menjadi anggota baru masyarakat untuk turut ambil bagian dalam persaudaraan yang dipenuhi dengan nilai-nilai Injili. Mendidik dalam dan untuk kebebasan, keadilan, kedamaian, solidaritas bukan pada kekerasan.
-
Memberi kesaksian iman melalui ke-hidupan kemanusiaan yang nyata dan berakar pada Kristus sesuai panggilan Karmelit.
-
Membangun semangat saling membantu dan melayani dalam hidup bersama dengan teman-teman dan orang lain.
-
Menyediakan tempat yang layak, waktu yang teratur, dan suasana yang tenang untuk belajar.
-
Menciptakan suasana kekeluargaan, ke-akraban dan kesederhanaan dalam ke-hidupan sehari-hari.
-
Membuat tata tertib yang mendukung studi dan perkembangan kepribadian siswa.
-
Menjalin kerjasama dengan orang tua dan para pendidik.
Dari visi dan misi yang telah ditetapkan sejak berdirinya ini, maka jelaslah bahwa sejak semula asrama putra St. Albertus Malang memproklamirkan diri sebagai tempat pembinaan kaum muda, selain sebagai tempat “menampung” anak-anak murid laki-laki Dempo yang berasal dari luar pulau. Seandainya mendatangkan income, ini lebih sebagai konsekuensi pengelolaan saja. Kiranya visi dan misi ini tetap dipegang teguh oleh para pembina asrama jika ingin tetap memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
Pola Pembinaan
Visi-Misi di atas,kemudian dijabarkan dalam pembinaan. Pembinaan asrama putra St. Albertus dibedakan menjadi pembinaan tahunan dan harian. Program pembinaan tahunan terdiri dari pembinaan awal tahun (anggota baru), retret/rekreasi (semua anggota), live in, olah raga bersama, dan rekoleksi tiga bulanan. Pembinaan tahunan ini, kecuali live in melibatkan asrama putri St. Edith Stein. Kedua asrama ini berada di bawah Yayasan Sancta Maria Malang.
Pembinaan harian diwujudkan dalam jadwal kegiatan harian dan pemantauan terhadap perilaku anak. Jadwal dimaksudkan untuk mengkondisikan anak berdisiplin tinggi. Dalam jadwal harian terdapat kegiatan-kegiatan yang tertata rapi. Di sana termuat jam belajar, jam makan, jam doa, jam istirahat, jam rekreasi, dan jam akademika. Jam-jam kegiatan ini sebagian besar dilalui secara bersama-sama demi membina persaudaraan dan kepedulian antara yang satu dengan yang lain. Kegiatan akademika yang berisi pembinaan-pembinaan praktis seperti pelatihan tampil di depan umum, dan keterbukaan, kerendahhatian sebenarnya terdapat maksud tersembunyi yaitu pembinaan antar teman (peer learning). Biasanya menjelang akhir kegiatan akademika ada masukan dan evaluasi antar teman. Secara khusus pada malam setelah doa malam ada briefing dan evaluasi kehidupan pada hari yang telah berlalu. Pembinaan juga dilakukan melalui pemantauan tatibsi dan nilai anak. Dari sini sebenarnya dapat disimpulkan bahwa pembinaan anak asrama berlangsung 24 jam. Sebab selain berperan sebagai pendamping, Pembina asrama juga berperan sebagai bapak (dan ibu ) dari anak-anak yang dipercayakan orang tua kepada asrama. Guna memelihara dan mengembangkan hidup rohani, diadakanlah perayaan Ekaristi pada hari Rabu di setiap minggunya.
Kepedulian dan rasa sebagai bagian dari Gereja ditanamkan melalui kegiatan koor lingkungan, menghadiri doa-doa lingkungan, dan pendalaman iman. Keberpihakan pada orang kecil ditanamkan melalui kegiatan-kegiatan antara lain aksi peduli kurban bencana, APP, rekreasi dengan menggunakan kendaraan angkot (mikrolet), dan kewajiban memakan hidangan yang disediakan oleh asrama. Kebersamaan dan kerjasama ditanamkan melalui kegiatan belajar bersama, kelompok piket harian, petugas misa Rabu. Rasa hormat dan menghargai orang lain ditanamkan melalui kebiasaan menyapa para karyawan dan meminta ijin pun memberi tahu pendamping bila akan berkegiatan di luar asrama.
Kurikulum pembinaan asrama menetapkan tugas pembinaan sebagai berikut. Tugas pembinaan kelas X adalah sosialisasi dan adaptasi. Tugas pembinaan kelas XI adalah menghayati nilai. Tugas pembinaan kelas XII adalah menjadi teladan bagi adik-adik angkatan. Tugas pendamping dalam haal ini selain bertanggungjawab mengenal pribadi anak buahnya juga memantau dan mendampingi perkembangannya. Termasuk di dalamnya adalah mendampingi anak buahnya saat komunikasi ataupun mendapat panggilan dari sekolah. Guna menimba kekuatan pelayanan dan spiritualitas, para pendamping biasa berdoa bersama pada setiap sore jam 18.00.
Fasilitas Asrama
Pembinaan akan berkembang baik bila didukung fasilitas yang memadai. Guna mewujudkan hal tersebut, asrama putra St. Albertus dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas. Aneka fasilitas ini ada juga sebagai bentuk pertanggungjawaban asrama terhadap biaya yang ditarik dari orang tua, entah biasa bulanan maupun uang gedung. Fasilitas-fasilitas itu dikelompokkan sebagai berikut :
-
Halaman yang hijau dan teduh.
-
Ruang : ruang belajar, ruang doa, ruang cuci, dapur, ruang perpustakaan, ruang les/BBD, dan ruang rekreasi.
-
Listrik, telpon, air, Wi-Fi
-
Meja dan kursi belajar.
-
Almari, Looker penyimpan LapTop dan HP
-
Kamar-kamar dengan tempat tidur, almari pakaian, dan meja belajar. Tidak kalah penting adalah kamar mandi dan WC yang memadai.
-
Tempat jemur pakaian dan sepatu.
-
Tempat meletakkan/rak tempat sabun
-
TV, sepeda pancal.
-
P3K
-
Transportasi: Mobil, sepeda pancal.
-
Makan 3X sehari
Fasilitas lain adalah konsultasi pribadi. Sebenarnya pembinaan-pembinaan yang dilakukan asrama juga termasuk fasilitas bagi penghuninya. Guna mendukung kelancaran pelayanan, Asrama St. Albertus mempekerjakan 4 karyawan dengan pembagian tugas: juru masak (2 orang), juru cuci dan setelika pakaian (1 orang), dan bagian kebersihan umum (1 orang). Keberadaan mereka sungguh sangat membantu pendamping dalam mengelola asrama.
Demi menjaga kualitas pelayanan, asrama putra St. Albertus senantiasa berbenah. Pembenahan terutama terhadap barang dan bangunan yang butuh perbaikan atau renovasi.
SMAK ST Paulus
Jl. Trunojoyo No.22C,.1,Jember Telepon: (0331) 421727
ASrama Putra ST Paulus
Jl. Trunojoyo No.22C,.1,Jember
ASrama Putri ST Paulus
Jl. Trunojoyo No.22C,.1,Jember